Keutamaan Sholat Tarawih - Rijalun Sholih

Keutamaan Sholat Tarawih



Sholat Tarawih (kadang-kadang disebut Teraweh atau Taraweh) adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan.

Tarawih dalam bahasa Arab (تَرَاوِيْح) adalah bentuk jama’ dari Kata "tarwihah" ( تَرْوِيْحَةٌ ) yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan sholat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. (Wikipedia.org)

Sholat ini dinamakan tarawih (istirahat) karena orang yang melakukan sholat tarawih beristirahat  setelah melaksanakan sholat empat raka’at. Sholat  tarawih termasuk qiyamul lail (shalat malam). Akan tetapi sholat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. (Lihat Al Jaami’ li Ahkamish Sholah, 3/63)

sholat tarawih tidak disyariatkan untuk tidur terlebih dahulu dan sholat tarawih hanya khusus dikerjakan di bulan Ramadhan saja. Sedangkan shalat tahajjud menurut mayoritas ahli fiqih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah bangun tidur dan dilakukan di malam mana saja.
(Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9630)

Para ulama sepakat bahwa sholat tarawih hukumnya adalah sunnah. Bahkan menurut Hanafi, Hambali dan Maliki, hukum shalat tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Sholat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9631)

Keutamaan Sholat Tarawih

Pertama, Untuk mendapatkan ampunan dari Allah subhanahu wata'ala .
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

Kedua, Sholat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang sholat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala sholat satu malam penuh.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Ketiga, Shalat tarawih adalah bagian dari jihad melawan hawa nafsu.
Al-hafidz Ibnu Hajar mengatakan :

"واعلم أن المؤمن يجتمع له في شهر رمضان جهادان لنفسه : جهاد بالنهار على الصيام ، وجهاد بالليل على القيام ، فمن جمع بين هذين الجهادين وُفِّي أجره بغير حساب" اهـ .

"Ketahuilah bahwa pada bulan romadhon berkumpul dua jihad melawan hawa nafsu dalam diri orang beriman, jihad di siang hari dengan berpuasa dan jihad di malam hari dengan sholat. Maka barang siapa mengumpulkan dua jihad tersebut, akan dibalas dengan pahala tampa batas"

Jumlah Raka’at Shalat Tarawih

Jumlah raka’at shalat tarawih yang dianjurkan adalah 11 atau 13 raka’at. Karena inilah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa Salam

‘Aisyah mengatakan,

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)

Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,

كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ

“Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari adalah 13 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1138 dan Muslim no. 764).

Namun demikian mayoritas ulama salaf (dulu) dan kholaf (sekarang) mengatakan boleh menambah raka’at dari yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat Sunnah, termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at, Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.”(At Tamhid, 21/70).

Imam Ibnu Taimiyyah berkata :
"Shalat malam di bulan Ramadhan tidaklah dibatasi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan bilangan tertentu. Yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah beliau tidak menambah di bulan Ramadhan atau bulan lainnya lebih dari 13 raka’at, akan tetapi shalat tersebut dilakukan dengan raka’at yang panjang.... Barangsiapa yang mengira bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki bilangan raka’at tertentu yang ditetapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak boleh ditambahi atau dikurangi dari jumlah raka’at yang beliau lakukan, sungguh dia telah keliru.”(Majmu’ Al Fatawa, 22/272)*

Berkata Syaikh Bin Baz rahimahullah: "Tarawih 23 raka'at adalah perbuatan Umar rodhiyallahu 'anhu dan para sahabatnya, tidak ada cacat dan kesalahan dalam hal ini, bahkan ini adalah sunnah khulafa'ur rosyidin. (Majmu'Fatawa wal maqolat Ibnu Baz. XI hal. 19)

Syaikh Utsaimin juga berkata : "Rosulullah menjelaskan bahwa sholat malam itu dua roka'at dua roka'at, jika jumlah roka'at itu wajib dengan jumlah tertentu, pasti Rosulullah _shollallahu 'alaihi wasallam menjelaskannya. Dengan demikian tidak boleh diingkari orang yang melakukannya 23 roka'at". (Majmu' Fatawa warrosa'il Ibnu Utsaimin, XIV, hal.119).

Waktu Pelaksanaan Sholat tarawih

Imam An-Nawawi dalam "Al-majmu'" berkata :

يَدْخُلُ وَقْتُ التَّرَاوِيحِ بِالْفَرَاغِ مِنْ صَلاةِ الْعِشَاءِ , ذَكَرَهُ الْبَغَوِيّ وَغَيْرُهُ , وَيَبْقَى إلَى طُلُوعِ الْفَجْرِ اهـ

"Waktu Sholat tarawih masuk adalah sesaat setelah pelaksanaan sholat isya, sebagai mana disebutkan oleh Al-Baghowi dan selainnya, dan waktunya berakhir sampai waktu fajar (subuh)."

Dan berkata Ibnu Qudamah dalam "Al-mughni" :

قِيلَ للإمام أَحْمَدَ : تُؤَخِّرُ الْقِيَامَ يَعْنِي فِي التَّرَاوِيحِ إلَى آخِرِ اللَّيْلِ ؟ قَالَ : لا , سُنَّةُ الْمُسْلِمِينَ أَحَبُّ إلَيَّ اهـ

Imam Ahmad rahimahullah ditanya : "Apakah anda melakukan Sholat tarawih di akhir malam?, Beliau menjawab : tidak, aku lebih suka mengerjakannya bersama kaum muslimin (di awal malam)." (http://islamqa.com/ar/ref/37768)

Sholat tarawih bersama Imam sampai selesai

Diantara kekeliruan yang banyak dilakukan oleh kita hari ini adalah meninggalkan imam sholat tarawih dengan alasan ingin melaksanakan witir di rumahnya, atau karena meyakini bahwa sholat 23 roka'at bukan sunnah (bila imannya sholat 23 roka'at), kemudian dengan alasan itu dia meninggalkan imam.

Padahal Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang sholat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala sholat satu malam penuh.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Oleh karena itu, dalam perkara ini Syaikh Ibnu Baz berkata :

فالأفضل للمأموم أن يقوم مع الإمام حتى ينصرف، سواء صلى إحدى عشرة ركعة أو ثلاث عشرة أو ثلاثا و عشرين أو غير ذلك.

"Yang terbaik bagi Ma'mum adalah mengikuti imam sampai selesai, apakah imam sholat dengan 11 roka'at, atau 13 roka'at, atau 23 roka'at, atau yang selain itu. (Majmu' Fatawa wa maqolat Ibnu Baz, XI/325)

Dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah disebutkan,

ﺇﺫﺍ ﺻﻠﻴﺖ ﻣﻊ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ : ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﺃﻥ ﺗﻮﺗﺮ ﻣﻌﻪ ؛ ﻟﺘﺤﺼﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺟﺮ ﺍﻟﻜﺎﻣﻞ

“Jika engkau salat tarawih bersama imam maka lebih afdal jika engkau salat witir bersamanya agar mendapat pahala yang sempurna (berupa pahala salat semalam suntuk).” (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah jilid II 6/54).

Wallahu a'lam

✍ Dody Kurniawan

⚔⚔⚔⚔⚔🛡⚔⚔⚔⚔⚔

Grup WA "Rijalun Sholih"

Minhunna Nabda' Ilal Aqsho Naltqi

Raih pahala, sebarkan informasi ini...

No comments:

Post a Comment